Wisata Sejarah: Mengunjungi 10 Benteng Terbaik Di Indonesia
Wisata Sejarah: Mengunjungi 10 Benteng Terbaik Di Indonesia – Benteng Destinasi Wisata di Indonesia – Sebagai negara kepulauan, agraris, dan maritim, Indonesia tidak hanya terkenal dengan budayanya yang sangat bervariasi, kuliner yang menggugah selera, serta destinasi wisata yang memukau.
Indonesia juga mempunyai banyak bangunan bersejarah yang menjadi saksi bisu perjuangan melawan kolonialisme, salah satunya adalah benteng.
Wisata Sejarah: Mengunjungi 10 Benteng Terbaik Di Indonesia
Hingga saat ini beberapa benteng di Indonesia masih kokoh dan megah, ada pula yang berubah peran dari reruntuhan perjuangan negara menjadi destinasi wisata budaya yang kaya akan cerita sejarah.
10 Tempat Wisata Di Bukittinggi Terbaik Yang Wajib Dikunjungi
Bagi Anda yang memang suka mempelajari kisah sejarah, berikut beberapa benteng Indonesia yang bisa dikunjungi:
Benteng terbesar di Indonesia berikutnya adalah Benteng Vredeburg di Jogja. Benteng ini dibangun oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I pada tahun 1760 atas permintaan Belanda. Alih-alih digunakan untuk menjaga keamanan halaman istana dan sekitarnya, benteng ini justru dibuat dengan tujuan untuk mengendalikan pergerakan di dalam halaman istana.
Dengan luas mencapai 2.100 meter persegi, Benteng Vredeburg dikelilingi oleh parit yang juga berfungsi sebagai tempat pengintaian tentara Belanda. Sebelum diberi nama Benteng Vredeburg, benteng ini bernama Rustenburg yang artinya Peristirahatan pada tahun 1765 hingga 1788.
Hal lain yang membuat benteng ini menarik di Indonesia adalah bentuknya yang persegi, mirip dengan empat menara pengawas di setiap sudut Kesultanan Yogyakarta.
Benteng Golconda Di Hyderabad
Tak hanya kental dengan nuansa sejarah, Fort Rotterdam juga menjadi salah satu benteng tertua di Indonesia. Awalnya bangunan bernama Benteng Ujung Pandang ini merupakan peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo yang didirikan oleh Raja Gowa ke-9, I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa’risi Kallonna pada tahun 1545.
Ketika Perjanjian Bongaya ditandatangani pada tahun 1667, benteng Kerajaan Gowa-Tallo resmi menjadi milik Belanda dan berganti nama menjadi Benteng Rotterdam. Ada sekitar 16 bangunan berdiri megah di atas lahan seluas 2,5 hektar ini.
Jika ingin mengetahui lebih jauh tentang Rotterdam, Anda bisa mengunjungi Museum La Galigo yang terletak di kawasan benteng. Di sini banyak tersimpan peninggalan sejarah dari masa kejayaan Kerajaan Gowa-Tallo hingga pemerintahan Belanda.
Pertama ada Fort Belgica yang terkenal dengan desain bangunannya yang sangat unik dan pemandangan alam yang menarik. Ciri khas benteng ini adalah gerbang utamanya yang besar, dinding berkelok-kelok menghadap langsung ke laut.
Kunjungi Yogyakarta: Terbaik Di Yogyakarta, Travel Daerah Istimewa Yogyakarta 2024
Benteng Belgica mempunyai dua bangunan yaitu Gedung I dan II. Bangunan I dirancang berbentuk segi lima lengkap dengan bastion di setiap sudutnya. Sedangkan Gedung II bentuknya sama dengan pengawas di setiap sudutnya.
Melalui UNESCO, Benteng Belgica telah menjadi situs warisan dunia sejak tahun 1995. Benteng ini juga dijuluki Pentagon Indonesia. Pasalnya, bentuk bangunan benteng ini mirip dengan Gedung Pentagon di Amerika Serikat.
Kemudian, Fort Marlborough merupakan bangunan peninggalan Inggris yang dibangun antara tahun 1713 hingga 1719 pada masa Gubernur Joseph Collet. Bangunan ini merupakan kesaksian sejarah ketika Inggris menduduki Bengkulu selama lebih dari sepuluh tahun.
John Churchill, Duke of Marlborough adalah nama seorang bangsawan dan jenderal Inggris yang diabadikan sebagai nama benteng ini. Tak hanya menjadi tempat pertahanan, salah satu benteng terbesar di Indonesia ini juga menjadi pusat pemerintahan Inggris.
Bukittinggi: Menjelajahi Pesona Wisata Sejarah Dan Alam Yang Memukau
Selain itu, bangunan bersejarah ini juga pernah dijadikan sebagai tempat kedudukan pemerintahan Belanda pada sekitar tahun 1852 hingga tahun 1942. Hingga saat ini Marlborough masih berupa benteng dengan arsitektur asli khas abad ke-17.
Benteng Vastenburg setinggi sekitar enam meter, dibangun oleh Jenderal Baron Van Imhoff pada tahun 1745. Benteng ini beberapa kali mengalami perubahan fungsi. Sekitar tahun 1970-1980, benteng ini berfungsi sebagai tempat latihan prajurit sekaligus pusat Brigade Infanteri 6/Trisakti Baladaya Kostrad Surakarta.
Selain itu, benteng ini juga berfungsi sebagai pusat garnisun. Kemudian setelah Indonesia merdeka, Vastenburg dijadikan markas TNI untuk mempertahankan kemerdekaan.
Rekomendasi objek wisata benteng di Indonesia lainnya yang bisa Anda lihat di Maluku yaitu Benteng Oranje. Meski dikenal sebagai benteng peninggalan Belanda, namun objek wisata benteng di Indonesia ini sebenarnya dibangun dari bangunan benteng kuno Portugis.
Catat! Ini Dia Tempat Bersejarah Di India Yang Jadi Primadona
Tempat wisata benteng di Indonesia ini didirikan pada tanggal 26 Mei 1607 oleh Cornelis Matclief de Jonge dan diberi nama Benteng Oranje oleh Francois Wiltlentt pada tahun 1609 pada masa pemerintahan Sultan Mudaffar.
Pada awalnya, Benteng Oranje berdiri megah tepat di tepi pantai. Namun karena adanya reklamasi, objek wisata benteng di Indonesia ini kini berada di jantung kota Ternate dan menjadi salah satu tujuan rekreasi masyarakat.
Terletak di Gorontalo, Benteng Otanaha diyakini dibangun sekitar tahun 1522 sehingga menjadikannya sebagai objek wisata benteng tertua di Indonesia dalam daftar ini. Ada banyak versi dan legenda tentang asal usul Benteng Otanaha. Saat ini sisa-sisa bangunan Benteng Otanaha masih bisa kita temukan dan tempat wisata benteng di Indonesia ini juga termasuk dalam salah satu situs warisan budaya yang ada di Indonesia.
Kisah sejarah dibangunnya Benteng Van den Bosch dimulai ketika Belanda berhasil menaklukkan Ngawi pada tahun 1825. Saat itu, Ngawi merupakan salah satu pusat pelayaran dan perdagangan di Provinsi Jawa Timur. Daerah ini juga merupakan tempat bertahannya Belanda di Madiun dan sekitarnya.
Nota Dari Jakarta: Meneroka Pulau-pulau Wisata Indonesia & Daya Tarikannya
Untuk lebih mempertahankan wilayah jajahannya, pemerintah Hindia Belanda membangun sebuah benteng yang diberi nama Fort Van den Bosch. Berada di jalur pertemuan antara Sungai Bengawan Solo dan Sungai Madiun menjadikan benteng ini sangat strategis.
Pembangunan benteng ini selesai pada tahun 1845 dan menjadi rumah bagi sekitar 60 tentara dan 250 tentara Belanda di bawah komando Johannes Van den Bosch. Penduduk setempat menyebut benteng tersebut Benteng Pendem, karena lokasinya sengaja dibuat lebih rendah dari tanah di sekitarnya dan membuatnya tampak seperti terkubur.
Gaya arsitektur Eropa yang kental masih bisa Anda nikmati pada bangunan benteng hingga saat ini. Saat masuk, Anda akan melihat makam Kyai Haji Muhammad Nursalim yang merupakan pengikut Pangeran Diponegoro.
Berdasarkan laporan, kyai tersebut ditangkap dan kemudian dikubur hidup-hidup di dalam benteng karena tidak tewas dalam tembakan. Letak makam ini berada di ruang utama, tepat di samping museum kecil yang berpanel kaca.
Benteng Ankara Di Altındağ
Benteng pilihan terakhir di Indonesia adalah Benteng Pendem Cilacap. Dulunya benteng ini pernah dijadikan markas besar Hindia Belanda dengan masa pembangunan hingga 18 tahun, tepatnya pada tahun 1861 hingga 1879. Benteng ini sempat terbengkalai selama beberapa waktu, sehingga pada tahun 1986 pemerintah memulainya. untuk melakukan restorasi.
Benteng Pendem menawarkan daya tarik tersendiri, terutama kamarnya yang masih dalam kondisi baik dan terawat hingga saat ini. Cerita yang beredar di masyarakat bahwa bangunan ini mempunyai banyak terowongan ajaib. Menurut laporan, terowongan ini bisa membawa Anda ke benteng lain, bahkan ke beberapa gua yang terletak di Nusakambangan.
Dari rekomendasi wisata benteng Indonesia di atas, manakah yang favorit untuk Anda kunjungi pada liburan berikutnya? Atau kamu punya alternatif destinasi wisata sejarah yang lebih menarik untuk dikunjungi?
Apapun tujuan liburan pilihan Anda, aplikasi siap melakukannya! Buka aplikasi Anda tidak hanya untuk memesan akomodasi, memesan tiket perjalanan dan tiket atraksi dan hiburan tetapi juga menemukan inspirasi destinasi liburan impian Anda selanjutnya Pulau Sumatera sungguh diberkati dengan potensi wisata yang beragam! Salah satu tempat yang tidak boleh dilewatkan wisatawan adalah Bukittinggi. Kota di Provinsi Sumatera Barat ini tidak bisa dianggap remeh. Selain nilai sejarahnya yang tinggi, pemandangan alam dan peninggalan budaya yang ada di pusat peradaban Minang ini juga sangat menarik.
10 Tempat Wisata Yang Paling Sering Dikunjungi Di Sulawesi Selatan, Pernah Ke Sini?
Tidak bisa dipungkiri letaknya yang berada di pegunungan Bukit Barisan yang diapit oleh dua gunung besar yaitu Gunung Singgalang dan Gunung Marapi membuat Bukittinggi sangat diminati. Panoramanya dipercantik dengan hembusan angin segar. Nah, jika Anda pernah ke Bukittinggi, berikut tempat wisata yang wajib Anda kunjungi.
Destinasi yang sayang untuk dilewatkan jika berkunjung ke Bukittinggi pastinya Jam Gadang. Menara jam berukuran 13×4 meter ini terletak di kawasan Taman Sabai Nan Aluih. Berada di dalam taman, Jam Gadang memiliki lingkungan yang rindang dengan banyak pepohonan hijau. Ikon Bukittinggi ini tidak pernah sepi pengunjung. Dari pagi, siang, sore hingga malam hari, tempat ini sangat digemari wisatawan. Pengunjung umumnya bersantai di sekitar menara legendaris ini. Selain itu, tidak jauh dari tempat ini terdapat Istana Bung Hatta dan pusat perekonomian masyarakat setempat.
Ingin menyusuri Tembok Besar Tiongkok? Tak perlu khawatir soal paspor karena Bukittinggi punya tempat wisata serupa. Tepatnya Janjang Koto Gadang atau Tangga Seribu. Terdapat banyak tangga atau anak tangga di kawasan ini. Oleh karena itu disebut juga Janjang Saribu Koto Gadang. Panjangnya pun tak main-main, jarak antar ujungnya mencapai 1 kilometer dan menghubungkan dua wilayah yakni Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam. Pemandangannya kurang begitu bagus karena berada di pinggir lembah dan Ngarai Sianok.
Sebagai salah satu destinasi wisata Bukittinggi, Ngarai Sianok juga menjadi favorit para wisatawan di Swiss van Andalas. Ngarai indah ini terbentuk oleh adanya patahan pada lempeng bumi. Kedalamannya sekitar 100 meter dengan pemandangan alam yang sangat menarik dengan tebing-tebing tinggi dan terjal disekitarnya.
10 Tempat Wisata Di Makassar Yang Wajib Kamu Kunjungi
Aliran Sungai Sianok yang mengalir melalui lembah dan bermuara ke Samudera Hindia membuat lingkungan ngarai semakin sempurna. Tak ketinggalan, keanekaragaman hayati juga sangat berbeda antar satwa liar. Diantaranya adalah owa, rusa, monyet ekor panjang, tapir Asia, dan babi hutan.
Ingin melihat reruntuhan zaman penjajahan Jepang di Indonesia? Bukittinggi menjadi saksi bisu terjadinya kerja paksa terhadap warga setempat saat itu. Artinya Lubang Jepang, situs ini merupakan lubang bawah tanah sepanjang hampir 1.000 meter yang diciptakan oleh kekuatan romusha. Lubang tersebut memiliki ruangan-ruangan yang berbeda-beda fungsinya, antara lain ruang amunisi, ruang tahanan, dapur, dan penghubung ke sungai sebagai tempat pembuangan mayat. Lingkungan saat menjelajahi lubang ini cukup aneh dengan udara lembab dan dingin. Namun anda tidak perlu khawatir tersesat karena minim cahaya di dalam lubang, terdapat lampu dan